Friday, March 30, 2007

Mengenal Meditasi

Sebagian orang melakukan meditasi untuk ketenangan jiwa dan kesehatan, sebagian lagi untuk keperluan mistik atau dunia gaib. Apapun tujuannya, meditasi pada dasarnya adalah memfokuskan kembali perhatian ke dalam jiwa. Tapi dalam prosesnya seringkali melibatkan sebuah objek, misalnya mawar, lilin, suara atau kata-kata, atau pernafasan.

Orang umumnya dengan mudah dapat melakukan olahraga aerobik atau body building tanpa harus susah-susah memahami anatomi tubuh atau memahami apa yang sedang mereka lakukan dan mengapa. Tidak demikian halnya dengan meditasi. Tanpa mengetahui dan merasakan prosesnya, meditasi tidak akan terjadi. Karena itulah tidak banyak yang bisa melakukan meditasi. Alasannya ada dua, yaitu karena mereka tidak tahu persis apa itu meditasi dan kedua kekurangan motivasi. Sebenarnya meditasi bisa dipelajari dan seperti ilmu-ilmu lainnya, belajarnya haruslah serius.

Untuk fase awal, melakukan meditasi haruslah dengan sebuah objek. Yang paling mudah adalah benda fisik seperti bunga, bola, lilin, pot, dan sebagainya. Fase-fase selanjutnya objek meditasi lebih abstrak dan diciptakan oleh pikiran, misalnya sebuah informasi, masalah yang harus dipecahkan, perasaan, sebuah ide atau pikiran dan sebagainya. Ada tiga fase meditasi untuk dilalui, yaitu dharana, dhyana, samadhi. Di Barat mereka memakai istilah consideratio, contemplatio, dan raptus.

Dharana atau konsentrasi mental artinya memfokuskan pikiran pada objek yang telah Anda pilih dan tak sedetikpun mengijinkannya memikirkan objek lain sampai pada waktu tertentu. Fase ke dua, yaitu dhyana atau meditasi adalah aliran pikiran tentang objek tersebut, misalnya tentang warnanya, tentang proses pembuatannya dan hal-hal lain yang berhubungan dengan objek tersebut. Pada fase ini aktivitas pikiran sangatlah dinamis dan intens. Fase kesempurnaan atau samadhi dicapai ketika orang yang bersemedi menyatu dengan objek, seolah kehilangan jatidirinya. Boleh dikatakan seperti larutnya garam dalam air.

No comments: