Wednesday, May 30, 2007

Kenang kembali masa kecil… saat segalanya terasa mudah

Bila terlalu sibuk, orang sering lupa pada hal yang paling diinginkan dalam hidupnya. Mungkin Anda tak lagi peduli dengan cita-cita di masa lalu. Menurut Anda, yang penting karier sukses dan hidup ini berjalan baik-baik saja. Tapi, ternyata ada juga sebagian orang yang tetap berani menghabiskan waktu untuk mewujudkan impiannya. “Orang-orang seperti itu biasanya adalah mereka yang mampu berpikir dan bersikap dewasa,” kata Cherie Carter-Scott, di If Succes Is A Game, These Are The Rules. “Mereka tahu persis harapan dan keinginan hidupnya. Dan mereka berhasil mengatasi segala keraguan akan kemampuan, pilihan, harapan, dan rasa takutnya.”

Formula jitu yang bisa dicoba adalah mengenang kembali keceriaan masa kecil. Saat itu Anda punya banyak keinginan dan tak ada satupun yang bisa menghentikannya. Percayalah pada naluri, dan cari tahu faktor-faktor yang dapat menambah energi Anda untuk mewujudkannya. Lalu, kejarlah impian itu. “Waktu kecil saya sangat ingin keliling dunia. Setelah dewasa saya tahu bisa mewujudkan impian itu bila menjadi kru maskapai penerbangan. Tapi setelah lulus kuliah, saya malah berkutat di bidang properti dan manajemen. Saya tetap memendam harapan, hingga suatu hari saya lihat di surat kabar ada satu perusahaan penerbangan membuka lowongan kerja. Kesempatan baik itu langsung saya manfaatkan. Sayapun melamar, dan mendapatkan pekerjaan itu,” kisah Angelina, seorang pramugari.

Tuesday, May 29, 2007

Bersihkan Pikiran Anda, Tetap Positif Dalam Dunia Negatif

Saat banyak kejadian buruk terjadi di sekitar, (teror bom, tindak kriminalitas yang semakin brutal), sedikit banyak mempengaruhi Anda. Contohnya saja akibat krismon berkepanjangan menyebabkan ribuan orang di-PHK dan terjadi ledakan pengangguran di mana-mana. Tak heran banyak orang jadi pesimis karena persaingan yang super ketat dan kesempatan semakin sempit. Muncul wabah penyakit baru, TTS (Toxic Thought Syndrome). Penyakit berbahaya ini dapat merusak hidup, dan membuat Anda jadi takut punya cita-cita atau impian yang tinggi. “Mulai detik ini, cobalah sedikit demi sedikit mengenyahkan kekhawatiran, rasa dengki, cemburu, dendam, dan sakit hati dari pikiran Anda. Karena jika tidak membuangnya, hal-hal seperti itu akan menjadi racun yang mematikan diri Anda sendiri,” kata Promod Brata dalam Born To Win.

‘Cuci otak’ setiap hari seperti ini akan membantu Anda mendapatkan 6-9% ruang kosong untuk ide-ide baru yang segar dan brilian. Untuk menyembuhkan diri Anda dari TTS ini , mulailah dengan memikirkan hal-hal yang membangun. Seperti: ‘Saya patut mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini’ atau praktekkan kiat berikut seperti yang dilakukan Cheryl Richardson di Life Makeovers. “Saya menjadi anggota di followyourdreams.com- yang tiap hari mengirim e-mail kata-kata bijak. Misalnya: ‘Saya hanya melihat hal-hal baik pada diri sendiri maupun orang lain.’ Lalu saya ulangi ‘mantra’ itu sepanjang hari, dan saya rasakan energi positif mengalir dalam darah dan pikiran saya,” katanya. Jadi lakukanlah hal-hal kecil yang dapat membuat perasaan Anda nyaman dan bahagia. Misalnya: Mendengarkan musik favorit, menghadiahkan sekuntum bunga cantik untuk diri sendiri, ngemil kue coklat yang lezat, atau banyak hal lainnya yang dapat membuat gairah hidup bangkit kembali.

Ubah Setiap Impian Jadi Nyata

Hakekat hidup di dunia ini adalah mengejar impian hidup. Maka, carilah impian hidup Anda dan bekerja keraslah untuk meraihnya. Dijamin, hidup Anda terasa lebih bergairah. So, let’s make a wish!

Masih ingatkah Anda ketika kecil dahulu, saat menyebut nama sendiri saja masih cadel, bila ditanya jika besar ingin jadi apa, spontan menjawab, “Mau jadi Presiden!” Atau menyebut beragam keinginan lain yang sangat variatif mulai dari mau jadi astronot, penyanyi, dokter hewan hingga menaklukkan pegunungan Everest … pokoknya makin tinggi impian berarti makin baik. Sedihnya, setelah berjalan belasan tahun, Anda malah ragu sendiri dengan impian hebat itu. Perlahan tapi pasti ambisi Anda pun memudar. Tapi, siapa bilang Anda boleh menyerah begitu saja? Walau terdengar klise, tapi ingat nasib ada di tangan Anda sendiri. Jangan pernah berpikir akan ada Ibu Peri yang baik hati mengayunkan tongkat ajaibnya hingga impian Anda langsung bisa jadi nyata. Cring!

“Faktanya, Anda sendirilah yang menciptakan kenyataan hidup Anda,” tegas Andrew matthews, penulis Follow Your Heart. Apapun cita-cita Anda, maka Anda bisa mewujudkannya. “Yakinlah bahwa Tuhan akan memberi kekuatan pada Anda untuk mewujudkan cita-cita mulia. Maka jangan mudah menyerah!” kata penulis Feel Good, Richard Bach. Tapi jangan khawatir, Anda tak sendirian.

Sesuatu Dikumpulkan Untuk Diberikan

Seberapa tinggi anda mendaki karier. Seberapa luas anda meraih cakrawala. Selalu ada batas yang tak bisa dilewati. Ini bukan batas yang menghentikan langkah; tapi batas untuk menyesuaikan makna hidup ini. Anda pun dapat melangkah lebih ringan.

Bila selama ini anda mengumpulkan sesuatu, maka batas itu menuntun anda untuk merelakannya lepas dari genggaman. Sadarilah kapan saatnya batas itu tiba. Meski ada jutaan dahan kayu di hutan, seekor Pipit cukup membutuhkan sebatang ranting untuk menggayutkan sarangnya. Keselamatan telur-telur mereka lebih berharga dibanding seberapa banyak ranting yang bisa dikuasai.

Bagaimana anda melihat kata "cukup"? Apakah penting bagi anda memiliki kue sebanyak-banyaknya? Padahal anda takkan bisa menelan lebih besar dari lubang tenggorokan. Selalu ada batas untuk hal-hal yang anda miliki.

Namun, tiada kata cukup bila anda berkenan memberi. Itulah mengapa para serdadu sejati bersedia menjadi martir di medan tempur.

Friday, May 25, 2007

[opini] Dream

"We are never given dreams without also being given the power to make them come true."

Dreams...smua orang nge-dream..
Mempunyai beberapa 'mimpi' yg ingin diwujudkan..
Terkadang pesimis akan selalu ada jika kita mendengar ataw mengharapkan sesuatu ..
Belum apa-apa kita sudah 'kalah' duluan dengan pikiran* yg menghancurkan impian kita
itu, belum apa* kita percaya akan kegagalan yg di lontarkan ssorang ketika
kita mengutarakan harapan kita ..
Belum apa-apa kepala kita penuh dng segala kemungkinan yg kita 'ada*kan' sendiri..
Hati dipenuhi kekalutan..Pikiran kita dipenuhi semua omong kosong ..
Belum apa-apa kita dah 'menanamkan' kegagalan di pikiran kita ketika kita melihat
orang laen gagal dlm mewujudkan mimpi*nya..

kenapa kita tidak pernah y a k i n akan kemampuan diri kita tuk mewujudkan mimpi-mimpi itu ?

Apakah memang kita terlalu lemah, terlihat bodoh dimata mereka ?
Tuk apa kita perduli dng kata orang yg jarang sekali mendukung kita tuk
membuat mimpi kita itu menjadi kenyataan..
Mereka hanya berteriak gembira jika kita berhasil, berusaha tuk 'tumpang' ketenaran atas keberhasilan kita mewujudkan mimpi kita itu..
Tertawa bahagia ketika kita tertawa..
Namun adakah mereka mengerti akan , air mata, kesusahan, waktu dan tenaga kita
yg kita keluarkan tuk mewujudkan itu..
Hanya sedikit yg bisa dan mau merasakan kesulitan kita..
Hanya bbrp yg mengerti akan keluh kesah kita ketika kita mengadu..
Hanya bbrp yg bersedia menjadi 'shoulder to cry on' tuk kita ketika kita memerlukan
ssorang tuk meluahkan segala resah..

teman..yakinlah kalo kita mempunyai kekuatan tuk mewujudkan segala mimpi dan keinginan kita itu..


Bole lah mendengar masukan dari orang laen..namun janganlah menelan nasehat
itu bulat*..tanpa kita cerna ..tanpa kita pilah pilih ..
jangan menjadi APA yg ORANG LAIN inginkan ..namun jadilah apa yg KAMU inginkan..

tanamkanlah k e b e r h a s i l a n dalam benak dan pikiran kita ..
jangan pernah menyerah ataw takut kalah ..
jangan pernah lelah tuk terus mencoba tuk mendapatkan apa yg kita inginkan..
'ambillah' keberhasilan orang lain sebagai 'pupuk' semangat kita tuk menggapai
cita dan asa..

Jika memang orang lain bisa sukses..kenapa kita tidak ?

si 'yang tersayang' bilang, alloh tidak akan dzholim terhadap hambaNya..
kita dibekalkan akal, dan iman tuk mencapai smua mimpi, mewujudkan segala
keinginan..dan itu tidak terlepas dari 'mata Nya'..

Thursday, May 24, 2007

Tetaplah Mengasihi

Banyak orang sering mementingkan diri sendiri,
Dan bertindak yang tidak masuk akal.
Namun tetaplah mengampuni mereka.

Jika engkau baik hati,
Mungkin orang menuduh kau egois,
dan berpura-pura.
Namun tetaplah menjadi baik selalu.

Jika engkau sukses,
Sering tidak menemukan banyak teman sejati yang setia,
Malah engkau lebih banyak mendapatkan musuh.
Namun tetaplah meraih kesuksesan selalu.

Jika engkau jujur dan tulus,
Mungkin orang akan menipumu.
Namun tetaplah jujur dan tulus selalu.

Apa yang engkau kerjakan bertahun-tahun,
Orang dapat menghancurkan dalam semalam.
Namun tetaplah berkarya.

Jika engkau tenang dan bahagia,
Banyak orang akan iri hati.
Namun tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang engkau perbuat hari,
Sering akan dilupakan orang.
Namun tetaplah berbuat baik selalu.

Berilah yang terbaik dari apa yang kau miliki,
Mungkin orang tidak pernah merasa cukup.
Namun tetaplah memberi yang terbaik.

Maka yang menentukan pada akhirnya,
Hanya engkau dan Tuhan.
Bukan engkau dan mereka.

Wednesday, May 23, 2007

5 Tips Menghindari Patah Hati

Patah hati memang salah satu resiko yang biasa terjadi dalam hubungan asmara. Tentu saja tidak seorang pun yang suka mengalami patah hati walaupun kadang-kadang hal itu harus terjadi. Bila itu harus terjadi pada diri Anda, jangan takut untuk mencoba dan terus mencoba mencari cinta sejati.

Berikut ini beberapa saran agar Anda terhindar dari patah hati:

1. Mengetahui posisi Anda
Jika Anda tidak mengetahui dimana dan bagaimana posisi Anda dalam suatu hubungan, ini akan membuat hubungan asmara menjadi tidak pasti dan stabil. Anda akan mulai meragukan diri sendiri dan ketakutan akan merusak hubungan. Mulai membaca situasi dan jadilah diri sendiri.

2. Jangan mempermainkan
Tak seorangpun senang tertekan secara psikologi sehingga cobalah jangan mempermainkkan hubungan. Ini adalah suatu cara meyakinkan untuk memiliki hubungan baik. Jika Anda berpikir untuk "bermain-main" , Anda tidak akan mendapat respek dari siapapun sehingga untuk apa Anda memikirkan hubungan kalau hanya untuk dipermainkan?

3. Jujur dan apa adanya
Jujur tentang segala hal dan mengharapkan hal yang sama dari pasangan adalah poin dari sebuah hubungan. Jadi berhentilah berbohong terus menerus atau mencari-cari alasan. Jika terasa sulit untuk berpisah dengan seseorang yang Anda sayangi, lebih baik sakit hati sekarang dari pada kemudian jika sang kekasih memang tidak bersungguh-sungguh menyayangi Anda. Dalam jangka panjang, kebohongan akan menghancurkan suatu hubungan.

4. Mencari kesempatan kedua bila diperlukan
Jika Anda mengetahui orang tersebut tidak cocok bagi Anda, berhenti menemui mereka kecuali Anda memberikan mereka kesempatan untuk berubah. Anda boleh memberikannya waktu dan membantu si dia untuk berubah. Tetapi jika ia tidak menunjukkan perubahan, sebaiknya Anda mulai mencari seseorang yang benar-benar sesuai untuk Anda

5. Hubungan berarti kompromi
Tak seorangpun yang selalu berada dalam pihak yang salah atau sebaliknya. Suatu hubungan dapat berjalan dengan baik tergantung pada kedua belah pihak dan saling berbagi tanggung jawab. Jika Anda menemukan diri Anda lebih banyak berkorban dalam suatu hubungan dibanding pasangan, lebih bijak untuk memperhatikan dan mengkomunikasikan hubungan tersebut. Latihlah komunikasi dua arah yang seimbang. Anda berdua dapat menjadi dewasa dalam suatu hubungan jika masing-masing mau belajar untuk kompromi dan saling mengalah.

Monday, May 21, 2007

Bersyukur versi Siapa Elo

Untuk Istri
Yang memberiku makanan yang sama dengan malam kemarin,
Karena Istriku DIRUMAH malam ini,
dan TIDAK bersama orang lain ....

BERSYUKUR UNTUK SUAMI
Yang duduk bermalasan di Sofa
Sambil baca koran males-malesan,
Karena doi bersama aku dirumah
dan Tidak keluyuran .. apalagi ke Bar malem ini.

Bersyukur untuk anakku
Yang selalu PROTES dirumah
Karena artinya ... dia sedang dirumah
dan TIDAK sedang keluyuran di jalanan

BERSYUKUR untuk Pajak yang saya bayar
karena artinya ...
Saya bekerja ... atau Punya penghasilan ...

BERSYUKUR untuk rumah yang berantakan...
Karena artinya saya masih punya kesempatan
melayani orang-orang yang mengasihi saya ...

BERSYUKUR untuk baju yang mulai kesempitan
karena artinya ...
Saya bisa lebih dari cukup untuk makan ...

BERSYUKUR pada Bayangan yang mengikutiku
Karena artinya ...
Aku tidak disilaukan oleh Matahari ...

BERSYUKUR untuk Kebun yang harus dirapikan dan perkara yang harus dibetulkan dirumah .. !!
Karena artinya ... saya punya Rumah !!!

BERSYUKUR akan berita orang yang lagi DEMO ..
karena artinya
Kiat masih PUNYA kebebasan untuk berbicara

BERSYUKUR untuk dapat tempat parkir yang paling jauh ...
Karena artinya saya masih bisa berjalan kaki ..
dan diberkati dengan kendaraan yang saya bisa bawa ...

BERSYUKUR untuk Cucian ...
Karena artinya ... saya punya baju yang bisa dipakai ...

BERSYUKUR karena kepenatan dan kelelahan kerja setiap hari ...
karena artinya ... SAYA mampu bekerja keras setiap hari ... J

BERSYUKUR mendengar Alarm yang mengganggu di pagi hari ...
Karena artinya ... SAYA MASIH HIDUP ....

AKHIRNYA ... BERSYUKUR dengan banyaknya E-mail yang masuk ..
KARENA ARTINYA SAYA MASIH PUNYA ANDA YANG MEMPERHATIKAN SAYA.. !!

Hiduplah, Tertawalah, & Kasihi sesama dengan seluruh HATIMU .. !!

Friday, May 18, 2007

Kamu Tak Mengirimku Bunga Lagi

Apabila nasib buruk dan penderitaan tak dapat dihindari lagi, maka mau tak mau kita akan bersahabat dengan perasaan sedih yang menjadi pilihan kita. Ada sebuah kisah menarik tentang kesedihan yang berlangsung terus menerus dan hampir merenggut nyawa.

Begini kisahnya: Ada seorang juru kunci kuburanyang lanjut usia disebuah pemakaman keluarga yang tenang dan asri di Solo. Ia setiap bulan selalu menerima kiriman wesel dari istri saya diJakarta untuk dibelikan bunga yang harus diletakkan di makam ibunya yang meninggal sekitar 3 tahun yang lalu akibat penyakit kanker yang merenggut nyawanya. Tahun lalu dengan saya antar sendiri ia datang mengunjungi makam ibunya. Ia duduk terkulai tak berdaya dibangku belakang, selama ini kesehatannya terus menurun drastis karena kesedihannya dan segala sesuatunya selalu dihubungkan dengan kematian ibunya. Hal ini selalu membuat saya dan anak-anak saya selalu prihatin dengan keadaan ini dan setibanya disana dari balik jendela ia bertanya kepada sang juru kunci.

"Maukah bapak mengantar saya kemakam ibu saya?".

Juru kunci tersebut menjawab dengan antusias: "Oh tentu saja, Pasti ibu adalah orang yang selama ini mengirim wessel untuk membeli bunga, itu semua sudah saya lakukan kok bu!" jawabnya. Terlihat oleh sang juru kunci, kedua mata istri saya itu gelap dan sayu tanpa sinar sedikitpun menyembunyikan kesedihan yang amat dalam dan berlangsung lama.

Ketika sang juru kunci mengikuti mobil kami menuju makam ibunya, dia berkata dengan terbata-bata karena lelah dan sakit yang dideritanya:
"Dokter mengatakan umur saya tidak lama lagi, ini yang terakhir kali saya ingin melihat makam ibu saya sebelum ajal saya menjemput. Tetapi jangan lupa tolong letakkan selalu bunga dimakamnya setiap bulan" demikian katanya dengan lemah sekali hampir tak terdengar.

Setibanya dimakam ibunya istri saya melihat melalui jendela dengan perasaan sedih dan pilu kearah makam ibunya dengan berlama-lama akhirnya ia menangis tersedu-sedu. 15 menit ditempat itu bagi sang juru kunci merupakan saat yang paling lama dan membosankan demikian juga saya yang selama ini selalu bersamanya menguatkan hatinya. Dan mungkin karena jengkel sang juru kunci berkata kepada istri saya:

"Saya tahu bu, ibu sangat mencintai orang tua ibu. Tetapi kalau ibu selalu terlarut dengan kesedihan itu tidak baik buat kesehatan ibu sendiri. Ibu tahu? sebetulnya saya tidak suka setiap bulan menerima uang ibu untuk membelikan bunga!" katanya dengan antusias. Istri saya melirik dan bertanya:

"Apa yang bapak katakan itu?"
Tetapi sang juru kunci malah melanjutkan kata-katanya:
"Ibu tahu, Suami ibu, Anak ibu lebih memerlukan perhatian ibu daripada orang tua ibu yang telah meninggal, yang tidak lagi dapat mengucapkan terima kasih saat ibu kirim bunga atau menuntut apapun dari ibu, Jika ibu mau ibu dapat pergi ketempat panti jompo atau panti asuhan untuk mengirim bunga, mereka akan tersenyum dan mengucapkan terima kasih, seraya bersyukur karena ada yang memperhatikan mereka".

Mendengar itu istri saya tidak menjawab apapun tetapi tetap menatap makam ibunya. Rupanya ia tersinggung dan sedikit mengeluarkan kata-kata sampai kami tiba kembali dijakarta. Tetapi ada perubahan drastis didalam dirinya ia kelihatan mulai bersemangat kembali memperhatikan kami, Ia mulai aktif dalam kegiatan sosial. Dilingkungan kami iapun mengeluarkan uang untuk membeli hadiah kepanti jompo dan bersama yang lain mengunjungi panti asuhan, orang sakit dan lain-lain. Dan pada liburan akhir tahun kemarin ia pergi sendiri ke Solo menjumpai sang juru kunci untuk sekaligus mengucapkan terima kasih.

Dari renungan diatas saya dapat mengambil kesimpulan -jangan lama-lama kita larut dalam kesedihan. Banyak orang yang memerlukan kehadiran dan perhatian kita daripada sekedar memanjakan kesedihan itu sendiri. Ikhlaskan semua penderitaan yang menimpa kita karena bagaimanapun kita akan memetik hikmahnya. Saya ucapkan terimakasih saya yang sebesar-besarnya kepada semua teman-teman Juga 'R' yang Menyiapkan tiket saya untuk pulang. Mereka sudah memberikan perhatian sedemikian besarnya disaat saya mengalami musibah kemarin. Saya mendapat kesempatan untuk memperhatikan keluarga saya, Warga saya yang berjumlah 35 KK. Turut menghimpun Bantuan buat mereka dikesempatan yang sedemikian sempitnya. Mudah-mudahan Amal dan kebaikan bapak/Ibu mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha kuasa. Salam saya.

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)

Saturday, May 12, 2007

Gagal Tersenyum

Kalau kita mau jujur dan masih dalam koridor sehat lahir batin, kita semua pasti tidak ingin gagal. Mengapa? Karena kegagalan adalah sesuatu yang tidak mengenakan, tidak nyaman bahkan mungkin akan terasa menyakitkan. Oleh karena itu dengan sekuat urat dan tenaga, kita pasti akan berupaya untuk menghindari sebuah kegagalan. Namun demikian, kegagalan rupanya sudah terlanjur sangat akrab dalam setiap denyut nadi kita. Kegagalan telah menjadi bagian dari hidup kita. Tak ada manusia di jagat raya ini yang belum pernah mengalami kegagalan. Sebagai seorang pegawai, tentu pernah merasakan adanya target yang tidak tercapai. Banyak cita-cita yang melenceng jauh dari harapan. Tak sedikit harapan tinggal lah harapan, menjadi kosong melompong.

Mengapa kita harus mengalami kegagalan dan tidak mencapai sukses? Atau mengapa kita belum berhasil dan kerap bersua dengan untaian kekecewaan? Apakah kegagalan merupakan realitas hidup yang wajib dan mutlak keberadaannya, sehingga sebuah keberhasilan dapat kita apresiasikan?

Mas, mbak, Kegagalan tidak terjadi dalam semalam. Sukses pun tak lantas tercapai dalam sehari. Kedua tesis di atas sangat sederhana namun cukup teruji kebenarannya. Keberhasilan yang sesungguhnya adalah kemampuan kita untuk mengambil langkah-langkah kecil guna menggapai hasil yang besar. Dan sebuah kegagalan sebenarnya adalah ketidakmampuan menghindari hal-hal kecil, hingga ia menumpuk sedemikian besar dan tak terhindarkan lagi resiko dan konsuekuensinya. Mari kita ambil sebuah contoh kasus gagal jantung. Sesungguhnya serangan jantung tidak datang dengan tiba-tiba, tetapi bertahun-tahun bahkan memakan waktu puluhan tahun. Penyakit jantung telah tertimbun sejak dari merokok, pola makan tidak sehat & tidak seimbang, kondisi stress dan malas berolahraga. Akibatnya sedikit demi sedikit pembuluh darah semakin menyempit. Dampak lanjutannya cukup serius, terjadi kegagalan jantung. Kini yakin lah seperti yang dikatakan kaum dokter bahwa kegagalan jantung itu terjadi secara bertahap, secuil demi senduit.

Demikian halnya tentang sebuah keberhasilan. Ia pun sesungguhnya berlangsung dengan modus yang sama. Sedikit demi sedikit ditumpuk sedemikian rupa sehingga kesuksesan itu lama kelamaan menjadi numpuk, besar dan berbuah gemilang.

Contoh yang agak teoritis adalah demikian. Jika seseorang mempelajari lima kata bahasa Inggris per hari maka dalam setahun dia akan memiliki hampir dua ribu kosa kata dan dalam lima tahun pasti bisa menguasai sepuluh ribu kosa kata. Tetapi berapa banyak kah orang yang sanggup melakukannya? Tentu tak banyak, termasuk para mahasiswa dan kaum sarjana. Sehingga kalau ada pertanyaan, berapakah lulusan perguruan tinggi mampu berbahasa Inggris dengan lancar? Tentu saja tidak banyak. Mengapa? Karena mereka gagal membunuh kemalasan hingga tak sudi menghafal lima kata Inggris per hari.

Ada beberapa rahasia kegagalan yang bisa menjadi bahan renungan kita. Diantaranya adalah gagal mengucapkan terima kasih, gagal minta maaf, gagal memberi perhatian pada seorang staff, gagal mengusulkan kenaikan pangkat anak buah, gagal tersenyum, gagal bertekun setengah jam, gagal berolahraga setengah jam per hari, gagal membawa mobil ke bengkel untuk servis rutin, gagal menabung 5% dari penghasilan per bulan, gagal menutup mulut dari ucapan tak bermutu, gagal mendirikan sholat tepat waktu, gagal berlaku jujur dengan mitra, gagal mendidik anak, dan ribuan kegagalan kecil lainnya yang ujung-ujungnya bisa gagal ginjal dan gagal jantung sampai pada gagal hidup lebih lama. Pada gilirannya, yang justru paling dikhawatirkan adalah gagal masuk surga. Hiiiy..!! (hadil/ns).

Friday, May 11, 2007

Are You Happy Today ??

Mungkin anda berpikir anda akan bahagia bila anda dapat pekerjaan yang bergaji tinggi.

Mungkin anda berpikir anda akan bahagia bila anda mendapat seorang suami yang sempurna baik fisik maupun material.

Mungkin anda berpikir anda akan bahagia bila punya rumah besar.

Mungkin anda berpikir anda akan bahagia bila kekasih anda berpengertian dan sangat mencintai anda.

Mungkin anda berpikir anda akan bahagia bila anda dapat bonus besar dari perusahaan.

Mungkin anda berpikir anda akan bahagia bila anda dapat undian milyaran
rupiah.

Tapi apakah benar begitu?

Diakui bahwa gaji tinggi, suami tampan, rumah besar,menang undian memang mampu membuat kita bahagia - hanya sementara -

The true happiness is inside you, tertanam dalam hatimu. Kebahagiaan yang tidak dapat diambil dari dunia hanya berbunga dalam jiwa kita. Perasaan bahagia tidak bergantung pada siapapun atau apapun. Sekali kita berpikir bahwa kebahagiaan kita bergantung pada sesuatu, kita akan menuai kekecewaan demi kekecewaan.

Mulailah menjaga taman 'hati' ini dan mencabut segala bentuk akar 'ekspektasi', dan kita akan dapat menuai kebahagiaan yang sesungguhnya. Sesungguhnya, kebahagiaan hanya dapat dirasakan jika kita mau berjanji pada diri kita untuk menjadikannya suatu kebiasaan. Mungkin sekarang anda tidak familiar dengan kebiasaan untuk berbahagia. Tapi seperti kebiasaan lainnya, kebahagiaan dapat dipelajari.

Let's make happiness our new habbit and stop thinking that things outside our control can bring us happiness!!!

-swiny-
-------------------------
Perasaan bahagia itu hanya dapat datang dari dalam diri seseorang. Dan hanya diri kita sendirilah yang mampu membuat kita bahagia!!!!

Mencari Cinta

Aku pernah mencari cinta ...
Kucari di utara, timur, selatan dan barat

tapi tak jua kutemukan
Semakin keras ku mencari,
semakin aku tak menemukannya ...

Kusangka cinta adalah suatu perasaan membara,
tapi aku terbakar ...
Kusangka cinta adalah kebahagiaan hingga langit ketujuh,
tapi aku terjatuh ...
Kusangka cinta adalah memiliki dan dimiliki,
tapi aku terkekang ...
Kusangka cinta adalah semu,
dan aku kecewa ...

Sampai akhirnya ...
kutemukan sebuah perasaan hangat
merayap menyelimuti seluruh jiwaku
tumbuh dan berkembang dengan indahnya
memelukku tapi tidak mengikatku
menenangkan hatiku dan mencerahkan pikiranku

Akhirnya kutemukan juga ... cinta ...

Thursday, May 10, 2007

Old Blogger is dead! Long live Blogger!

Today at Blogger HQ we accomplished one of our most significant milestones ever: we changed old Blogger’s monitoring from “page us when it goes down” to “page us if it comes back to life in a horrifying, zombie state.”

Most of you probably haven’t noticed, since you’ve been happily (we hope) using new Blogger for several weeks or months now. But we’re excited to be done with it, since now we can focus 100% on the new Blogger and all we want to add to it.

While old Blogger totters off to realize its dream of getting to level 70 in the Burning Crusade, let’s take some time to remember what it took to replace the old Blogger with the new.

How to Make Yourself Happy

1. Have targets and goals
2.
Smile always

3.
Share the happiness with others

4.
Willing to help others
5. Keep a childlike heart
6. Get on well with different kinds of people
7. Keep the sense of humor
8. Keep calm when surprise comes
9. Forgive others
10. Have some really good friends
11. Always work in a team
12. Enjoy the family gathering time
13. Be confident and proud of yourself
14. Respect the weak
15. Indulge yourself, sometimes
16. Work from time to time
17. Be brave and courageous
18. Finally, don’t be a moneygrubber

Wednesday, May 9, 2007

Kegagalan adalah Ibu Kandung Kesuksesan

Dalam lapangan kehidupan apa pun yang kita geluti, kita harus berjuang keras meraih impian, cita-cita, dan tujuan kita. Tetapi tidak selalu kita bisa meraih apa yang kita inginkan. Kita pasti pernah menghadapi kegagalan. Bahkan kadang mengalami beberapa kali. Akibatnya, kita merasa down, berkecil hati, bahkan patah arang.

Sesungguhnya, setiap rintangan, kegagalan, bahkan kesuksesan itu sendiri ada makna di dalamnya. Ada hikmah, ada pelajaran, ada mutiara terpendam di dalamnya. Apa maknanya?

Kegagalan sesungguhnya merupakan batu uji kesiapan kita untuk meraih keberhasilan. Kegagalan mengingatkan kita pada perkara apa yang harus diperbaiki atau dimatangkan. Apakah itu usaha yang harus diperkeras, persiapan harus diperbaiki, cara atau teknik harus dimodifikasi, atau waktu pelaksanaannya harus lebih tepat.

Jika kita bisa memperbaiki diri dan bangkit lagi setelah kegagalan sebelumnya, yang pasti kekuatan dan potensi keberhasilan kita akan jauh lebih besar. Kegagalan, bila disikapi secara positif dan konstruktif, pasti mendatangkan kekuatan dorongan yang luar biasa. Inilah the power behind failure, kekuatan di balik kegagalan.

Sukses tanpa kegagalan seperti sukses yang prematur. Tidak ada sukses yang sempurna tanpa melalui kegagalan. Itulah sebabnya, kegagalan disebut sebagai ibu kandung kesuksesan.

Sumber: Kegagalan adalah Ibu Kandung Kesuksesan oleh Andre Wongso

Tuesday, May 8, 2007

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Make Up

Dalam make up ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar wajah tidak hanya menjadi lebih cantik tapi juga sehat.

Pastikan bahwa kuas yang digunakan dalam keadaan bersih dan bersihkan tas tempat kosmetik dengan kain lembab sesering mungkin untuk menjaga tetap bersih.

Kosmetik hanya boleh disimpan beberapa tahun saja. Karena bila disimpan terlalu lama kemungkinan bakteri dapat tumbuh di kosmetik dan mungkin saja membahayakan kulit Anda Jika lipstick Anda jarang sekali digunakan, simpanlah di lemari pendingin agar lipstik tetap segar dan bertahan lama.

Jangan menyimpan make up di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau daerah yang sangat lembab.

Jika memungkinkan, cobalah terlebih dulu warna makeup yang akan dibeli. Memang lebih baik bila mencobanya di wajah, tapi karena masalah kesehatan pribadi, akan lebih baik bila anda mencoba warna make up di lengan yang mempunyai warna yang hampir sama dengan kulit wajah Anda.

Untuk mengecek apakah foundation tersebut cocok untuk Anda atau tidak, usapkan sedikit pelembab, kemudian diikuti dengan foundation, dan bedak tabur. Dengan cara ini Anda akan menemukan warna yang akurat. Pada saat mencoba lipstik tester di counter akan lebih baik bila Anda membawa kuas lipstik sendiri.

Monday, May 7, 2007

Waktu Anda hanyalah hari ini..!!!

Tomi masih terpekur ketika Rizal datang. ? Ada sesuatu yang membuatmu resah ?? Tanya Rizal. Tomi menghela nafas. Kini ia menatap langit-langit dengan pandangan hampa. ? Andaikan pekerjaan itu kuselesaikan kemarin, hari ini aku untung besar. Tapi kini semuanya telah terlambat, ? ujar Tomi menyesal.

Rizal memasang wajah kusam untuk bersolider atas keresahan temannya itu namun di dalam benaknya ia sedikit lega sebab temannya memperoleh pelajaran yang berharga. ?Sudahlah? kata Rizal. ? Sesal kemudian tak berguna. Tugasmu sekarang menjadikan hari ini lebih baik dari kemarin. Kerjakan tugas hari ini dan jangan ditunda.?

Ada kemarin, ada hari ini, dan ada besok, waktu yang tersedia utuk Anda. Anda tentu tak dapat memanfaatkan hari kemarin karena telah lewat. Anda juga tak dapat memanfaatkan hari esok karena belom dateang. Jadi, yang dapat Anda manfaatkan adalah hari ini, jam ini, dan detik ini, karena hanya itulah yang ada dihadapan Anda. Lalu bagaimana sebaiknya menjalani hari ini??

Kita harus membuat hari ini menjadi hari yang bermakna dan bermanfaat. Kita buat hari ini lebih baik dari kemarin. Kalau kita mengabaikan hari ini, hari esok kita akan rugi Kita tidak dapat merubah apa yang terjadi kemarin karena telah berlalu. Kita pun tidak dapat melakukan sesuatu terhadap hari esok kecuali merencanakan. Jadi, hari ini, sekaranglah satu-satunya waktu yang dapat kita isi sesuatu. Maka, lakukanlah sesuatu yang terbaik pada hari ini.

Jika Anda berbuat yang terbaik pada setiap ?hari ini? maka pada setiap ? hari esok? Anda akan memperoleh keindahan dan bahkan keberuntungan. Begitu pula sebaliknya, apabila Anda mengabaikan setiap ?hari ini?, niscaya hari esok ia tak beroleh apapun dan hanya penyesalan yang akan datang.

Jalanilah hari ini penuh tanggung jawab. Buatlah hari ini lebih baik dari hari kemarin. Buatlah hari ini lebih bermakna dari hari kemarin. Jika demikian halnya dengan Anda, maka Anda akan hidup penuh bergairah, penuh semangat, merasa riang gembira, merasa sehat walafiat, dan kesuksesan terpampang di depan Anda.

Friday, May 4, 2007

Harga Sebatang Lidi

Tahukah anda mengapa sebatang sapu lidi begitu murah harganya?

Begitu murahnya sampai-sampai ia jauh lebih murah daripada seteguk air penghilang dahaga.
Padahal anda tahu, ia harus dipetik dari pepohonan kelapa yang ditanam di dusun-dusun jauh di pedalaman.

Ia pun harus diserut, dihaluskan, diikat kuat agar mudah digunakan dan tak melukai tangan. Ia harus diangkut oleh banyak kendaraan, melewati banyak pasar, dan naik turun timbangan penawaran.

Karena, ia dipetik oleh tangan-tangan kecil yang tak menuntut banyak upah. Ia dijalin oleh wanita-wanita yang tak menghitung laba rugi. Ia juga dipikul oleh bahu-bahu legam pria yang tak terlalu mengerti transaksi jual beli.

Sebatang sapu lidi itu begitu murah sampai di tangan kita, karena orang-orang itu tak menghitung jerih perih kerjanya. Mereka pun tak mengkalkulasi butir-butir keringatnya.

Maka, mari kita sadari bahwa di balik kemurahan dan kemudahan yang kita cerap sekarang ini, terselip cerita tentang pengorbanan yang jauh lebih berharga ketimbang harga seluruh sapu lidi yang bisa kita beli.

~ siapa elo ~

Thursday, May 3, 2007

Berbagi Suka dan Duka

Menonton film2 hollywood, khususnya film drama, ada satu percakapan yang menjadi standar untuk adegan dimana ketika salah satu tokoh sedang mengalami konfik dan tokoh lainnya bertanya tentang keadaannya. Biasanya sang tokoh yang sedang cemas itu, atau sedang sedih, atau sedang bingung karena konflik yang dialaminya, akan menjawab "Ya, saya baik2 saja", meskipun kita tahu bahwa keadaannya tidaklah baik2 saja.

Sebuah ungkapan yang entah siapa pencetusnya berujar kira2 begini "Bila anda sedang berbahagia, bagilah kebahagiaan itu agar terasa lebih besar.
Sebaliknya, bila anda sedang bersedih, bagilah kesedihan itu agar terasa lebih ringan."

Dari kehidupan kita sehari2, tampak jelas sekali untuk membagi kebahagiaan tidaklah sesulit untuk membagi kesedihan. Sebab dalam kegembiraan karena sesuatu kebahagiaan, kita mudah untuk berbagi, dan kita mudah untuk menemukan seseorang untuk tempat berbagi. Bukankah sangat mudah menemukan teman yang berkata "Ya" untuk setiap undangan makan dalam pesta pernikahan atau pesta kelulusan?

Lain soal bila kita sedang bersedih. Seperti kebanyakan tokoh di film2, kita cenderung berbohong, merasa enggan atau malu untuk mengungkapkan kesedihan kita, kebingungan kita, kecemasan kita. Karena kita menganggap diri kita akan terlihat lemah atau cengeng karenanya. Dan bukan hanya itu, juga untuk mencari seseorang yang bersedia mendengar keluh kesah kita, mencari seorang pendengar yang baik bagi kisah sedih kita tidaklah mudah.

Berbagi suka, bertambahlah sukanya. Berbagi duka, berkuranglah dukanya.
Sungguh berbahagia bila dalam kehidupan ini kita mampu dan bersedia berbagi suka dan duka, bersama orang2 baik yang menjadi sahabat sejati dalam suka dan duka.

Wednesday, May 2, 2007

Positive Thinking.

If there is something happens, what will we do to express our respons
There are two ways to look at every situation in life: Is the cup half empty? Or Is the cup half full?

It is amazing how our perception can be changed by our attitude. For example, think about God and then look at these letters.

N-O-W-H-E-R-E
You can assume that: God is NOWHERE or you can believe that: God is NOW HERE!
Follow this advice and you can improve your life: Always remember that you are loved, even when it doesn't seem like it. Believe in yourself and your values. Don't sell out when things go wrong.

Don't let anything get you down; always bounce back up. Set goals for your future and never settle for anything less. Realize that there are others in the world with much bigger problems than you. Appreciate the good things in your life, and be thankful for the time you have with your loved ones.

Spend more time with your family and friends. Appreciate the simple things in life, and don't get caught up in material things. If you follow that advice you can't go wrong!

So the next time you're looking at a situation in your life: Is the cup half empty? Or is the cup half full?. Be an optimist and see the cup as being half full. Before long, your attitude will rub off on others. You can make the world a better place by simply making yourself a happier person. If you see someone without a smile, give them one of yours. Here's one to get you started. Have a nice day and God bless you!

8 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Kegagalan

1. Gagal itu tidaklah sama dengan menjadi pecundang. Seseorang bisa saja sering gagal namun tetap bukan seorang pecundang.

2. Gagal tidaklah memalukan seperti yang dikira semua orang. Berbuat salah tidaklah lebih daripada bergabung dengan umat manusia.

3. Kegagalan itu hanyalah kemunduran sementara.Kegagalan tidaklah pernah menjadi bab terakhir dari buku kehidupan anda kecuali anda menyerah.

4. Sesuatu yang layak itu tak pernah tercapai tanpa resiko gagal. Orang yang meresikokan segalanya untuk mencoba mencapai sesuatu yang benar2 layak lalu gagal sama sekali bukanlah pecundang yang memalukan.

5. Kegagalan adalah persiapan alami untuk meraih sukses. Walaupun tampaknya aneh, sukses itu lebih sulit dijalani dengan sukses ketimbang kegagalan.

6. Setiap kegagalan disertai dengan kemungkinan2 akan sesuatu yang lebih besar. Analisalah kegagalan dari sudut manapun, maka akan anda temukan benih2 untuk mengubah kegagalan itu menjadi sukses.

7. Adalah terpulang pada anda untuk menyikapi kegagalan2 dalam kehidupan anda. Kegagalan itu bisa menjadi berkat atau kutuk, tergantung pada reaksi atau respons masing2 individu terhadapnya.

8. Kegagalan adalah peluang untuk belajar bagaimana caranya mengerjakan segalanya dengan lebih baik lain kali - belajar di mana bahaya2nya dan bagaimana caranya untuk menghindarinya. Hal yang terbaik dapat dilakukan dengan kegagalan adalah belajar sebisanya darinya.

(Dale Galloway)

Tuesday, May 1, 2007

Hidup adalah Pilihan

Memilih untuk bahagia atau untuk sengsara.
Memilih untuk dipulihkan atau untuk menyimpan
kepahitan.
Memilih untuk mengampuni atau untuk mendendam.

Hidup adalah masalah pilihan.
Kebahagiaan semu bisa Anda dapatkan,
yang sejati tak jauh dari jangkauan.
Cinta kasih juga bisa Anda miliki, namun
dendam dan amarah juga bisa Anda alami.

Persahabatan nan indah bukan impian,
pengkhianatan dan kepahitan mungkin Anda dapati.

Hidup adalah masalah pilihan.
Mengenai bagaimana Anda menjalani hidup.
Mengenai bagaimana Anda menghabiskan seluruh waktu.
Mengenai bagaimana Anda mencapai impian.
Dan mengenai bagaimana Anda memandang kehidupan.

Ada orang yang menganggap kehidupan sebagai angin yang
berhembus.
Banyak yang datang dan yang pergi.
Tak dapat ditebak, dan tak dapat diselami.

Ada pula yang menganggap kehidupan sebagai medan
peperangan.
Di mana ia harus berjuang tanpa henti.
Tanpa kedamaian di hati.

Sementara yang lain menganggap kehidupan
sebagai kutuk dari Yang Mahakuasa.
Hidup tak lagi berarti bagi dirinya.
Ratap tak pernah jauh dari mulutnya.
Air mata mengalir siang dan malam,
sebab hanyalah duka nestapa yang ada.

Namun...
Orang yang berbahagia menganggap kehidupan sebagai
suatu emas yang mulia.
Harta nan sangat berharga.
Anugrah Ilahi yang tak tertandingi.

Dijalaninya hidup, dengan asa dan impian.
Berjalan dalam jalan Sang Pencipta.
Berserah sepenuhnya.
Melangkah setapak demi setapak.
Sampai didapatinya mahkota kemuliaanNya.

Hidup adalah masalah pilihan.
Yang manakah yang Anda pilih ?
Tanyalah pada diri sendiri.
Dan jalanilah hidup Anda.....

Mendengar dan Melihat

"We are listening and watching. Not merely hearing and seeing."

Ada banyak orang yang mendengar tetapi tidak sungguh-sungguh mendengar. Ada banyak orang juga yang melihat, tetapi tidak sunguh-sungguh melihat. Seringkali kesalahpahaman terjadi karena situasi ini, di mana kita tidak sungguh-sungguh "melihat" dan tidak sungguh-sungguh "mendengar". Banyak orang yang merasa terabaikan pula karena merasa tidak "didengar" dan "dilihat".

Seperti halnya kita berlatih berjalan sewaktu kita balita, "Mendengar" atau "Melihat" pun membutuhkan latihan yang terus menerus karena mendengar dan melihat yang sesungguhnya membutuhkan keterampilan khusus, membutuhkan "jiwa" di dalamnya.

Kita pun harus mulai mendengarkan dan melihat dengan "jiwa" kita. Bukan hanya dengan saraf mata dan telinga semata.

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)

Adakalanya Kita Membutuhkan Diam

Di kala anda tak mempunyai kata-kata untuk diucapkan, diamlah. Lebih mudah mengetahui kapan anda harus berbicara dan mengumbar perkataan. Namun,teramat sulit menjaga kapan sebuah jeda harus didiamkan. Ingatlah, bibir bukan hanya untuk dibuka lebar-lebar.

Lebih sering kita perlu untuk mengatupkannya rapat-rapat.
Berbicara seringkali bagaikan menghamburkan paku pada jalan yang akan dilalui. Kita tak tahu pada paku yang manakah kita akan jatuh tersungkur.

Berbicara memerlukan sebuah pengendalian diri agar kata-kata berbicara sebagaimana mestinya. Sedangkan diam adalah pengendalian itu sendiri yang harus diketukkan untuk menjaga sebuah harmoni. Itulah mengapa orang bijak menyimpan butir-butir emas kebajikan mereka dalam diam.

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)