Thursday, June 28, 2007

[part II] Hidup adalah perjuangan. Oleh karena itu, berjuanglah untuk hidup

Kebaikkan yang kita diciptakan dan tawarkan, kadang kala dimanfaatkan kawan atau sahabat kita hanya untuk kesenangan mereka belaka. Pada sisi yang lain terkadang pula, kebaikkan yang dinyatakan atau diiming-imingkan oleh kawan atau sahabat kita, ternyata justru untuk menjerumuskan kita ke dalam jurang penyesatan.

Pada sejumlah peristiwa, orang yang kita anggap kawan atau sahabat, justru adalah pihak yang sesungguhnya telah membuat kita mengalami suatu kenyataan yang tidak menyenangkan, suatu kenyataan, yang untuk memimpikannya saja, kita tidak mengharapkannya. ..

Dalam kehidupan pergaulan, kita harus tetap menggunakan akal pikiran (logika) kita. Kita dapat menggunakan perasaan, namun posisinya harus seimbang dengan akal pikiran. Bahkan dalam suatu keadaan tertentu, kita terkadang harus bisa menggunakan sedikit mungkin perasaan kita, agar kita sendiri dapat melihat sebuah keadaan secara jernih dan tepat.

Nilai penting penggunaan akal pikiran, adalah agar kita dapat membedakan, dapat mencermati, dan dapat bersikap bijaksana, di saat kita harus menghadapi sebuah kenyataan, bahwa tidak semua keindahan yang ditawarkan kepada kita, adalah sebuah keindahan yang murni datangnya dari hati, namun bisa pula, sesuatu hal yang semu belaka.

Nilai sebuah kepercayaan, sangatlah penting. Namun kita harus tetap bisa memposisikan diri kita (lebih tepatnya lagi, menempatkan rasa percaya tersebut pada tempat, waktu dan keadaan yang tepat), agar apa yang kemudian terjadi, sesuai dengan harapan kita.

Demikian pula dengan kejujuran... Berusahalah dalam segala keadaan untuk bersikap jujur. Karena dengan bertindak dan berkata jujur, itu akan membuat kita memiliki nilai lebih di mata orang lain, dan merupakan prestasi sikap tertinggi yang jauh lebih berharga meskipun di nilai dengan sejumlah materi sekalipun...

bersambung ke part III

No comments: