Monday, April 9, 2007

Bisulan? Ingat Pohon Cemara

ZAMAN dahulu, banyak orang tua yang memakai daun-daunan untuk mengobati penyakit anaknya. Cacingan, misalnya, diobati dengan rebusan air sambiroto. Mencret dengan memamah daun jambu batu, dan keputihan dengan air daun sirih. Yang unik, bisul pun dapat sembuh karena diolesi arang kayu cemara. Kini, hal itu teruji kebenarannya secara ilmiah.

Penelitian fungsi batang cemara itu dilakukan peneliti di Newcastle, Inggris. Mereka menemukan bahwa obat tradisional, yang merupakan ekstrasi pohon cemara, bisa untuk bisul dan luka bakar. Obat tradisional yang diekstrasi dari pohon cemara itu bisa sangat bermanfaat untuk melawan penyakit bisul dan luka bakar. Para ilmuwan di Newcastle membenarkan bahwa sodium eskabet, yang merupakan hasil ekstrasi pohon cemara, memiliki fungsi perlindungan.

Menurut mereka bubuk putih tersebut --hasil ekstraksi peralatan modern-- bisa untuk merawat stres lainnya yang terkait dengan masalah pencernaan. Dalam uji coba yang dilakukan di laboratorium mereka menemukan bahwa serbuk cemara itu bisa mengurangi aktivitas pepsin, yang dikenal penyebab bisul. Selain itu bisa meningkatkan lapisan perlindungan perut menjadi lebih tebal.

Dr Jeff Pearson dan rekan sejawatnya di Universitas Newcastle Upon Tyne menemukan aktivitas pepsin turun lebih dari 78% kalau dirawat dengan bahan ekstrat ini. Bubuk ini juga menjadi antiseptik alami dan mungkin bisa membantu untuk mengatasi Osofagitis Refluk yang timbul ketika cairan gastrik melewati Osofagus dan menyerang bagian yang sensitif.

Penelitian yang dilakukan Dr Pearson merupakan bagian dari ketertarikannya terhadap obatobatan tradisional Asia yang tidak bisa dipakai di negara Barat karena bahasa yang tidak mereka mengerti. Dan, bukan tak mungkin, obat tradisional lain, akan teruji juga fakta ilmiahnya. Termasuk mungkin, mencegah mimisan dengan daun sirih, yang masih misterius itu.

No comments: