Monday, April 30, 2007

Apa Core Desire Kita?

Sahabat saya, Kiki, mengomentari tulisan "Mengenali Mimpi" seperti ini:

"Tahun 1992 sewaktu saya masih di Jogya, ada seorang rekan kantor mengeluh pada saya sbb: Pak, saya pekerja keras, merokok tidak, minum minuman keras tidak, ngelakoni ya, semua yang dipersyaratkan untuk sukses telah saya lakukan (misalnya puasa, dll), tapi kok tidak ada perubahan ya. Ini adalah pertanyaan yang sulit. Saya berpikir cukup lama untuk menjawabnya. Akhirnya saya bertanya: dengan kondisi seperti ini bapak merasa enak tidur, enak makan, dapat menikmati hidup ?

Jawabnya ya. Itulah jawabannya. Setiap orang ingin sukses, ingin berhasil agar dapat enak tidur, enak makan dan dapat menikmati hidup; sedangkan bapak sudah mencapai pada taraf itu, jadi bapak sudah jauh di depan orang-orang masih mencari untuk dapat seperti Bapak. Jawabannya ini juga membuat saya berpikir mengenai tujuan hidup; Apakah yang dicari di dunia ini ? Ternyata hal yang paling hakiki adalah existensinya orang itu sendiri."

Ada banyak hal yang terkandung dalam kalimat sahabat saya di atas. Satu, jika seseorang sudah mengeluhkan kondisinya (dalam hal ini rekan sahabat saya tadi), artinya ia menyadari bahwa apa yang dia inginkan belum juga diraih meski sudah berupaya maksimal. Ini sangat terkait dengan manajemen hidup dia yang perlu dikritisi. Saya tidak akan bahas dulu.

Yang menarik adalah yang kedua: mencoba melontarkan pertanyaan yang jawabannya berujung pada pencapain taraf menikmati hidup. Meski tidak ada perubahan finansial yang mencolok, rekan sahabat saya itu bisa merasa enak makan, enak tidur dan dapat menikmati hidup. Sebuah kemewahan yang luar biasa.

Jack M Zufelt memberi resep untuk mengenali Core Desires kita masing-masing dengan Question Game.

Pertama, ajukan pertanyaan jenis ini: "Apa yang INGIN saya MILIKI, yang sekarang BELUM saya MILIKI?

Pertanyaan utama ini bisa dipecah-pecah menjadi:

1.Apa yang ingin saya lakukan jika saya punya banyak waktu dan
tak punya kewajiban apapun?

2.Apa yang membuat saya gembira dan tertawa?
3.Apa watak yang ingin saya miliki atau diperkuat?

4.Apa yang saya harapkan dari anak dan istri/suami?
5.Jika uang saya cukup, apa yang harus saya lakukan?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan menggairahkan kita. Namun, tak semuanya bisa disebut Core Desires. Pertanyaan harus dipersempit untuk menuju ke sana. Maka, ajukan pertanyaan kedua sebagai lanjutan masing-masing pertanyaan di atas:

"Jika saya BERHASIL memiliki apa yang ingin saya miliki, apa yang bakal saya RASAKAN, pengalaman emosional apa yang bakal saya dapat?

Cukupkah pencarian kita? Belum. Core Desires harus diukur seperti mengukur kekuatan gempa memakai skala Richter 0-10. Ingat, meski urutannya 0-10, skala Richter ini luar biasa karena beda kekuatan antara angka sangat signifikan. Gempa pada skala Richter 5 membuat tanah beguncang. Tapi pada skala 7 -- Cuma beda dua angka - kerusakannya luar biasa. Ini karena tiap angka dalam skala Richter mewakili gempa yang kekuatannya 10 kali lipat satu skala di bawahnya.

Di bawah ini intensitas Core Desires ala Zufelt (dengan memakai angka 1-100):

1-20: whims, passing fanceis, whises, gratifications, momentary pleasure, and dislike 20-40: should, oughts, duties, obligations, assignments and extrinsic motivation 40-60: moderate-internsity desires, wants, interests, and needs
60-80: recurring desires; growing intensity, strong mind-set and a sense of duty 80-99: Steady deseire; relevant, important initiatives; strong interests and motivations
100: high intensity, relevancy, immediacy, heartfelt, passionate and deadearnest. Skala 100 inilah yang disebut Zufelt sebagai core desires.


Sesuatu yang begitu amat sangat kita miliki, yang sampai mengalir dalam darah kita, masuk ke dalam sel-sel tubuh kita, yang mengusik adrenalin kita berproduksi maksimal, yang menggetarkan hati kita, yang membuat kita berujar "Duh Gusti, saya bener-bener ingin .."

Core Desires bisa diterapkan dalam berbagai area, mulai dari finansial, kehidupan sosial, kepercayaan diri dan image pribadi, hingga kehidupan keluarga.

Berikut ini simulasi penerapan core desires untuk wilayah finansial.
Pertanyaan: di bidang finansial, apa yang ingin saya miliki yang saat ini belum kita miliki? Jika jawabannya adalah Kebebasan Finansial, maka skalanya baru 80. Kejar lagi dengan Questions Game berupa pertanyaan: "Jika sudah bebas finansial, apa yang saya dapatkan yang selama ini belum kita miliki?" Mungkin kita akan menjawab: "Kebebasan finasial akan memberi saya kebebasan untuk melakukan apapun yang kita sukai."

Kejar lagi dengan pertanyaan berikut: "Jika saya bebas melakukan apapun yang saya suka, kebebasan seperti apa yang saya miliki? Apakah itu akan memberikan apa yang saya belum punya selama ini?" Nah, biasanya pada tahap ini kebanyakan orang akan mandeg, seperti menemui jalan buntu.

Jika sudah mentok, naikkan kualitas pertanyaan yang melibatkan perasaan.

"Jika saya sudah bebas finansial, apakah keinginan non finansial saya bisa terpenuhi? Hal emosional apa yang bakal yang dapat?" Para ekskutif yang super sibuk mengejar uang dan lupa keluarga akan menjawab spontan
dengan mata berbinar seperti ini: "Aha, saya bisa bermain sepuas hati
dengan keluarga". Atau mereka yang sudah jenuh bekerja akan menjawab:
"Wah, saya bisa berhenti bekerja yang teratur dan membosankan.

Saya bisa menikmati hidup." Pada tahap ini skalanya sudah 100. Inilah Core Desires.

Jangan salah, Core Desires tiap orang berbeda. Akan ada orang yang mentertawakan kita dengan mengatakan: Kalau mau cukup bermain dengan keluarga kan tidak perlu bebas finansial. Kalau ingin menikmati hidup, tidak perlu kaya dan berprestasi tinggi, seperti yang disampaikan rekan sahabat saya di atas.

Setiap pertanyaan (bahkan yang sama) akan menghasilkan jawaban yang berbeda untuk masing-masing pribadi. Tidak ada salahnya mencoba trik Zufelt untuk menggali mimpi-mimpi kita karena seperti yang sudah saya sampaikan dalam serial sebelumnya, mimpi-mimpi akan memberi kita kekuatan luar biasa untuk bertindak dan membuat kita melakukan lompatan kuantum dalam berbagai area hidup kita.

No comments: